Search

Insiden Sandal Jepit Pak Polisi di Kepala Petani Cilacap

Kepala Polsek Kawunganten, AKP Budi Suryanto membantah terjadi kekerasan berupa pemukulan dalam pemeriksaan petani anggota Organisasi Tani Lokal (OTL) di Cilacap, Jawa Tengah. Menurut dia, saat memeriksa, polisi tetap dalam koridor praduga tak bersalah.

Saat ini pun, polisi baru meminta keterangan atau mengklarifikasi dugaan penipuan dan penggelapan. Dari empat polisi yang diperiksa, tak ada yang ditahan.

"Kita sekarang baru klarifikasi. Ya tanya saja lah, divisum juga boleh, luka apa tidak dan sebagainya. Intinya, kami tidak ada tindak kekerasan. Kalau opname itu, ya boleh tanya sendiri mulai diperiksa awal sampai akhir," kata Budi, membantah.

Namun, dia juga mengakui Kusmedi pingsan saat diperiksa, Selasa siang (16/10/2018). Ia tidak mengetahui penyebab pingsannya Kusmedi. Namun, dia menjamin saat itu tidak ada tindak kekerasan.

Dia pun meminta jika memang curiga ada kekerasan atau pemukulan, Kusmedi segera melakukan visum. Dengan begitu, diperoleh keterangan valid apakah benar terjadi kekerasan atau tidak.

"Ya tanya saja lah, divisum juga boleh, luka apa tidak dan sebagainya. Intinya, kami tidak ada tindak kekerasan. Kalau opname itu, ya boleh tanya sendiri mulai diperiksa awal sampai akhir," Budi menerangkan.

Dia mengemukakan, polisi juga tak mempermasalahkan perjuangan masyarakat untuk mendapat tanah garapan. Akan tetapi, diduga ada pengurus organisasi tani lokal yang melakukan penipuan dan penggelapan.

Ia menduga ada oknum yang meminta petani calon penerima manfaat menyerahkan dana sebesar Rp 150 ribu per kapling seluas 1 hektare. Uang senilai Rp 150 ribu itu disebut merupakan dana pengukuran tanah dana untuk pribadi dengan janji sertifikat.

Selain dana pengukuran tanah, petani calon penerima manfaat juga diminta menyerahkan uang dengan jumlah bervariasi antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta untuk mengurus sertifikat. Padahal, kata dia, tanah yang diukur tersebut merupakan kawasan hutan Perhutani.

"Kami mempermasalahkan tindak KUHAP 732 (penggelapan) dan 738 (penipuan). Kalau cukup bukti kita tindak lanjuti. Kita sekarang baru klarifikasi," dia menjelaskan.

Menurut dia, saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam dugaan penipuan dan penggelapan dana ini. Hingga Rabu ini, polisi masih mendalami kasus ini dan masih bersifat klarifikasi.

Simak video pilihan berikut ini:

Pemerintah Kota Solo menertibkan bangunan yang berdiri di atas tanah milik negara, Pemkot meminta penghuni pindah ke Rusunawa

Let's block ads! (Why?)


October 18, 2018 at 07:31AM
via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2AfIMId
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT


Bagikan Berita Ini

0 Response to "Insiden Sandal Jepit Pak Polisi di Kepala Petani Cilacap"

Post a Comment

Powered by Blogger.